Pada bulan Oktober 1986, pers Inggris sudah melaporkan bahwa Mercury telah diuji darahnya untuk HIV/AIDS di klinik Harley Street. Seorang wartawan dari The Sun, Hugh Whittow, menanyakan Mercury tentang kisah di Bandara Heathrow karena dia kembali dari perjalanan ke Jepang. Mercury membantah dia memiliki penyakit tersebut. Menurut rekannya Jim Hutton, Mercury didiagnosis dengan AIDS di akhir bulan April 1987. Sekitar waktu itu, dalam sebuah wawancara, Mercury mengklaim telah diuji, dan hasilnya negatif untuk HIV. Meskipun adanya penolakan, pers Inggris mengejar rumor yang merajalela ini selama beberapa tahun ke depan, didorong dengan penampilan Mercury yang semakin kurus, absennya Queen dari tur, dan laporan dari mantan-mantan kekasihnya untuk berbagai tabloid. Per tahun 1990, rumor tentang kesehatan Mercury semakin luas. Di Brit Awards 1990 yang diselenggarakan di Teater Dominion, London pada tanggal 18 Februari, Mercury tampak lemah dan membuat penampilan publik terakhirnya di atas panggung ketika dia bergabung dengan para anggota dari Queen yang lain untuk menerima Brit Award sebagai Outstanding Contribution to Music. Menjelang akhir hidupnya, dia rutin diikuti oleh para juru foto, sementara tabloid harian bernama The Sun menampilkan serangkaian artikel yang mengklaim bahwa dia sakit parah, terutama di sebuah artikel pada bulan November 1990 yang menampilkan gambar Mercury yang lemah di halaman depan disertai dengan judul "It's official – Freddie is seriously ill."
Namun, Mercury dan rekan-rekan dan teman-teman dekatnya, yang dia merasa bisa percayai, terus membantah cerita-cerita ini, bahkan setelah satu halaman depan artikel yang diterbitkan pada tanggal 29 April 1991, yang menunjukkan Mercury muncul sangat kuyu pada waktu itu di sebuah penampilan publik yang langka. Dia telah mengemukakan bahwa dia harusnya bisa membuat kontribusi untuk kesadaran akan AIDS dengan berbicara sebelumnya tentang situasinya dan perjuangannya melawan penyakit ini. Mercury menyembunyikan kondisinya secara privat untuk melindungi orang-orang yang dekat dengannya, dan Brian May membenarkan dalam sebuah wawancara tahun 1993 bahwa Mercury telah memberitahu kepada bandnya tentang penyakitnya jauh lebih awal. Difilmkan pada bulan Mei 1991, video musik berjudul "These Are the Days of Our Lives" memperlihatkan Mercury yang sangat kurus, yang merupakan adegan terakhirnya di depan kamera. Para anggota band yang lain siap untuk merekam ketika Mercury merasa bisa masuk ke studio, selama satu atau dua jam sekaligus. May mengatakan tentang Mercury: "Dia terus berkata. 'Tuliskan aku lebih banyak. Tuliskan aku materi. Aku hanya ingin menyanyikan ini dan melakukannya dan ketika aku pergi kalian bisa menyelesaikannya.' Dia tidak punya rasa takut, sungguh."[77] Justin Shirley-Smith, asisten teknisi untuk sesi terakhir itu, menyatakan:"Ini sulit untuk dijelaskan kepada orang-orang, tetapi itu tidak menyedihkan, dia sangat bahagia. Dia [Freddie] adalah salah satu orang paling lucu yang pernah aku temui. Aku sering tertawa, bersamanya. Freddie mengatakan [tentang penyakitnya], "Aku tidak akan memikirkannya, aku akan melakukan ini.'[77]
Setelah konsklusi dari karyanya dengan Queen pada bulan Juni 1991, Mercury pensiun ke rumahnya di Kensington, London Barat. Mantan pacarnya, Mary Austin, telah menjadi kenyamanan tertentu dalam tahun-tahun terakhirnya, dan dalam beberapa minggu terakhir hidupnya, Austin melakukan kunjungan rutin ke rumahnya untuk merawatnya. Menjelang akhir hidupnya, Mercury mulai kehilangan penglihatannya, dan kerusakannya begitu kuat, sehingga dia tidak bisa bangun dari tempat tidur. Karena kondisinya memburuk, Mercury memutuskan untuk mempercepat kematiannya dengan menolak untuk minum obat, dan hanya terus meminum obat penghilang rasa sakit.[78] Pada tanggal 22 November 1991, Mercury memanggil manajer Queen, Jim Beach, ke rumahnya di Kensington untuk mendiskusikan tentang pernyataan publik, yang dirilis keesokan harinya:[79]
Komentar
Posting Komentar