Langsung ke konten utama

Kehidupan Pribadi Freddie Mercury

Pada awal tahun 1970-an, Mercury memiliki hubungan jangka panjang dengan Mary Austin, yang dipertemukan oleh pemain gitar Queen, Brian May. Dia tinggal dengan Austin selama beberapa tahun di West Kensington, London. Pada pertengahan tahun 1970-an, bagaimanapun, dia mulai berselingkuh dengan eksekutif rekaman pria Amerika Serikat dari Elektra Records, dan pada bulan Desember 1976, Mercury memberitahu Austin tentang seksualitasnya, yang mengakhiri hubungan mereka. Mercury pindah dari apartemen yang mereka tinggali bersama, ke 12 Stafford Terrace di Kensington dan membelikan Austin sebuah tempat untuknya yang dekat dari tempat Mercury.Mereka tetap berteman dekat selama bertahun-tahun, dan Mercury sering merujuk Austin sebagai teman sejati. Dalam sebuah wawancara tahun 1985, Mercury berkata tentang Austin, "Semua pecintaku bertanya mengapa mereka tidak bisa menggantikan Mary [Austin], tetapi itu tidak mungkin. Satu-satunya teman yang aku punya adalah Mary dan aku tidak ingin orang lain. Bagiku, dia seperti istriku. Bagiku, itu adalah pernikahan. Kami percaya pada satu sama lain, itu sudah cukup bagiku."Rumah terakhir Mercury, Garden Lodge, 1 Logan Place, sebuah rumah besar dengan dua puluh delapan kamar berarsitektur Georgia di Kensington terletak di taman terawat seluas seperempat hektar yang dikelilingi tembok tinggi, telah dipilih oleh Austin. Mercury juga menjadi ayah baptis oleh putra tertua Austin, Richard.
Selama awal hingga pertengahan tahun '80-an, dia dikabarkan terlibat asmara dengan Barbara Valentin, seorang aktris berkebangsaan Austria, yang tampil dalam video berjudul "It's A Hard Life". Namun, dalam artikel yang lain, Valentin dianggap "hanya teman", dan Mercury sebenarnya sedang berhubungan dengan seorang pengusaha restoran berkebangsaan Jerman yang bernama Winfried Kirchberger selama waktu ini. Pada tahun 1985, dia memulai hubungan jangka panjang lain dengan with penata rambut kelahiran-Irlandia, Jim Hutton (1949–2010). Hutton, yang dites positif HIV pada tahun 1990, tinggal bersama Mercury selama enam tahun waktu terakhir Mercury, merawatnya saat dia sakit, dan ada di sisi tempat tidur Mercury ketika dia meninggal dunia. Hutton berkata Mercury meninggal dengan memakai cincin kawin yang diberikan Hutton kepadanya.Dalam surat wasiatnya, Mercury meninggalkan rumahnya di London untuk Austin, daripada Hutton, dan berkata pada Austin, "Kau telah menjadi istriku, dan rumah itu akan menjadi milikmu juga.

Orientasi SeksualSunting

Meskipun beberapa komentator mengklaim Mercury menyembunyikan orientasi seksualnya dari masyarakat, yang lain mengklaim bahwa dia "secara terbuka mengaku gay". Pada bulan Desember 1974, ketika ditanya secara langsung, "Jadi bagaimana rasanya dianggap sebagai homoseksual?" oleh New Musical Express, Mercury menjawab, "Dasar licik, mari kita begini, ada saat-saat ketika aku masih muda dan segar itu adalah hal yang dilalui anak sekolah. Aku sudah melewati banyak senda gurau di sekolah. Aku tidak akan menjelaskan lebih lanjut." Tindakan homoseksual antara laki-laki dewasa di atas usia 21 tahun telah didekriminalisasi di Inggris pada tahun 1967, hanya tujuh tahun sebelumnya. Pada tahun 1980-an, dia sering menjaga jarak dari pasangannya, Jim Hutton, dari acara-acara publik.
Selama kariernya, pertunjukan panggung flamboyan Mercury kadang-kadang menyebabkan wartawan menyinggung seksualitasnya. Dave Dickson, meninjau penampilan Queen di Arena Wembley pada tahun 1984 untuk Kerrang!, menyatakan "Gaya camp Mercury yang ditujukan kepada para penonton dan bahkan menggambarkannya sebagai "pelacur yang berpose, cemberut, dan bergaya". Pada tahun 1992, John Marshall dari Gay Times, beropini: "Mercury adalah 'ratu drama', tidak takut untuk secara terbuka mengungkapkan kehomoseksualannya, tetapi tidak mau menganalisis atau membenarkan 'gaya hidup' nya ... Hal itu seolah-olah Mercury mengatakan kepada dunia, 'Aku adalah diriku. Jadi, apa?' Dan hal itu sendiri bagi sebagian adalah pernyataan." Dalam sebuah artikel di AfterElton, Robert Urban menyatakan, "Mercury tidak menggabungkan 'kejujuran atas seksualitasnya kepada politik' atau penyebab dari LGBT.

KepribadianSunting

Meskipun dia mengembangkan kepribadian flamboyan di panggung, Mercury adalah seorang pemalu dan tertutup bila tidak tampil, khususnya di sekitar orang-orang yang tidak dia kenal dengan baik, dan melakukan sangat sedikit wawancara. Mercury pernah berkata tentang dirinya sendiri: "Ketika aku di panggung aku adalah seorang ekstrovert, namun di dalam aku orang yang sama sekali berbeda." Saat diatas panggung, Mercury mendapat cinta dari para penonton; catatan bunuh diri dari Kurt Cobain menyebutkan bagaimana dia mengagumi dan merasa iri cara Mercury "merasa dicintai, menikmati cinta dan pemujaan dari para penonton".
Pada tahun 1987, Mercury merayakan ulang tahunnya ke-41 di Pikes Hotel, Ibiza, beberapa bulan setelah menyadari bahwa dia telah tertular HIV. Mercury mencari banyak kenyamanan di tempat perasingan ini, dan merupakan teman dekat dari sang pemilik, Anthony Pike yang menggambarkan Mercury sebagai "orang yang paling indah yang pernah aku temui dalam hidupku. Sangat menghibur dan murah hati." Menurut penulis biografi bernama Lesley-Ann Jones, Mercury "merasa seperti rumahnya disana. Dia bermain tenis, bersantai di tepi kolam renang, dan bepergian bersama klub homoseksualnya atau bar di malam hari." Pestanya, yang diadakan pada tanggal 5 September 1987, telah digambarkan sebagai "contoh yang paling luar biasa dari kebanyakan pulau Mediterania yang pernah dilihat", dan dihadiri oleh sekitar 700 orang. Sebuah kue dalam bentuk Sagrada Família oleh Gaudi disediakan untuk pesta ini, meskipun kue aslinya jatuh dan digantikan dengan spons sepanjang 2 meter dengan catatan dari lagu Mercury yang berjudul "Barcelona". Biayanya, yang mencakup 232 gelas pecah, ditagih kepada manajer Queen, Jim Beach.

Komentar